Selasa, 26 Juni 2018

GERAKAN PEMUDA HIJRAH DALAM MERAMAIKAN MESJID TSM


Setiap hari rabu menjelang magrib masjid Agung TSM (trans studio mal) yang berlokasi di jalan gatot subroto sangat ramai dan padat, masjid yang terdiri dari 2 lantai ditambah ballroom yang sangat luas sudah dipenuhi oleh para jamaah dari berbagai daerah untuk mengikuti kajian rutin yang disampaikan oleh seorang ustadz kelahiran aceh yang bernama ustadz hanan attaqi. Para jamaah yang didominasi oleh kalangan muda-mudi bandung ini sangat antusias untuk mengikuti kajian rutinan walaupun mereka harus menempuh jarak yang jauh dari lokasi asal mereka bahkan dalam kondisi hujan pun kajian tersebut tak pernah kehilangan jamaahnya. Mereka rela hujan hujannan untuk mendengarkan ceramah dari seorang ustad hanan attaqi yang merupakan founder dari pemuda hijrah.

SHIFT, gerakan pemuda hijrah adalah wadah bagi anak-anak muda yang berhijrah, mengajaknya untuk bisa meramaikan masjid  dan lebih mendekatkan diri kepada Alloh tanpa menghilangkan eksistensi habitat kaum muda yang masih suka main namun memberikan banyak manfaat, banyak pahala dan sedikit dosa. Kajian seperti ini lebih mirip sebuah komunitas anak muda yang berkumpul bersama sambil mendapatkan pengetahuan-pengetahuan tentang islam. Dengan slogan AYO KE MASJID memiliki filosofis yang sangat menarik untuk dijadikan persuasif bagi anak muda, bahwa masjid bukan tempat yang hanya di pakai oleh sesepuh kiyai, orang tua, dan orang yang alim. Dakwah dengan cara yang lain dari yang lain dan kreatif  dengan metode ceramah yang disampaikan Ustadz Hanan ini sangat unik dan ala anak muda, dengan pengemasan materi yang memperlihatkan  bahwa belajar islam itu tidak kaku dan cocok untuk anak muda, untuk judul ceramah yang diambilnya pun gaul dengan Bahasa anak muda seperti berawal dari hati, nekad or faith, tawakal total, derita jomblo, why, sharing happiness dan masih banyak lagi judul kajian yang keren dan menarik lainnya.
Gerakkan pemuda hijrah ini patut di contoh oleh para pemuda lainnya, mengingat masih banyaknya para pemuda yang hidup hedonis, kehadiran pemuda hijrah ini tentunya menjadi obat manis yang menyentuh rohani bagi pemuda bandung.


         

Perlukah kuliah?


Assalamualaikum warrahmatullohi wabarakatuh…
Pada kesempatan ini saya akan mencoba menuliskan bagaimana tanggapan dari teman-teman saya yang lebih mementingkan lanjut kuliah selepas keluar sekolah menengah atas daripada cari kerjaan.
“cewek berpendidikan tinggi itu lebih berkualitas, calon pendidik anak-anak yang terdidik kalaupun akhirnya jadi IRT. Zaman sekarang pendidikan terendah S1, masalah biaya banyak beasiswa dimana-mana asalkan kita bisa memanfaatkannya. Kalau mau uang tambahan bisa jadi guru les atau kerja part time. Melihat teman lain yang sudah kerja dan dapat penghasilan sendiri memang terbesit rasa iri, tapi saya yakin dengan ilmu yang didapat dari perkuliahan saya bisa berpenghasilan lebih dari pada teman-teman saya yang sekarang. Saya sadar body, kalau saya kerja pake tenaga badan saya gak akan kuat. Saya juga pengen cari cowok yang berkualitas, baik dari segi iman, moral, pendidikan dan pekerjaan. makannya itu, saya juga ingin berpendidikan tinggi dan semoga bisa berkarir ditempat yang bagus “ (mahasiswa UMM_Mila).

“sebenarnya saya juga gak mau ngerepotin orang tua, kadang saya juga kepikiran buat kerja aja biar bisa ngasih balik ke orang tua tapi da maunya orang tua saya harus kuliah. Mereka bilang sekolah dulu yang bener, biar gak kaya mereka, biar jadi lebih dari mereka. Sekarang mah bersyukur aja sama apa yang Allah kasih, mungkin kata Allah teh disuruh kuliah dulu baru dapat kerja”. (mahasiswa UMJ_Ismi)

“jika kita melihat dari sisi lain, mungkin saya merasa iri melihat teman yang lain udah bisa mencari uang sendiri sedangkan saya masih seperti anak SMA yang masih tetap minta ke orang tua. Tapi, disisi lain saya merasa bangga karena dengan bertambahnya ilmu mungkin suatu saat nanti saya bisa lebih baik dari mereka yang tidak sekolah”. (mahasiswa IAIC_Maya)

“kuliahkan buat masa depan juga, masa depan yang lebih baik dan mapan. Bukan hanya dari segi materi saja, tetapi menuju pedewasaan secara moralpun akan lebih berkembang dengan baik. Memang, kuliah itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit tapi kan banyak beasiswa kalo kita rajin dan aktif. Kalo emang gak mau nyusahin orang tua bisa kok kuliah sambil kerja, insyaallah bisa ngebantu meringankan beban orangtua dan cita-cita juga bisa kecapai pula….banyak jalan menuju roma kok. Memang sih melihat teman-teman yang lain sudah pada kerja ada rasa iri dan merasa salut saja mereka hebat”. (mahasiswa universitas samarinda_firda)

“jika diberikan pilihan antara kuliah dan kerja mending saya pilih kuliah. Karena, yang saya rasakan terutama selagi orang tua mampu membiayai oke lah saya kuliah asalkan saya tidak mengecewakan orang tua. Memang saya merasa kasian dengan biaya yang tidak sedikit, tapi saya yakin suatu saat nanti bakal saya buktikan, insyaallah jika Allah menghendaki saya bisa membahagiakan orang tua bukan hanya tentang materi tapi sikap dan akhlak yang baik yang membuat mereka bahagia dan bangga”. (mahasiswa STIE_Rina)

Demikian pendapat dari teman-teman saya mengapa mereka memilih kuliah daripada langsung cari kerja. Sebenarnya kawan, tidak ada yang salah juga bila kita lebih memilih kerja dulu toh sekarang ini banyak kok universitas, kampus dan perguruan tinggi yang membuka kelas karyawan, kerja sambil kuliah. Jadi, buat ade-ade yang baru lulus SMA/Sederat tak perlu galau antara lanjut kuliah atau kerja dulu, atau mau dua-duanya sekaligus it’s oke! Pokoknya ikuti kata hati aja.